Kelanjutan Kasus Omicron di Indonesia dan Skenario Tindakan Darurat Pemerintah

  • Share

Saat ini Varian Omicron tengah mengintai Indonesia. Hal ini diketahui setelah terkonfirmasinya tiga orang pasien yang positif tertular Omicron. Berawal dari seorang pekerja Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta berinisial N terkonfirmasi Varian Omicron, lalu bertambah 2 orang lagi yang juga positif pasca perjalanan dari luar negeri.

Kelanjutan Kasus Omicron di Indonesia
Sumber Gambar : Getty Images/Tempura

Kementerian Kesehatan RI mengungkap bahwa terdapat 60 kasus positif COVID-19 dari 250 kontak erat tiga kasus varian Omicron. Ketiga pasien yang terpapar varian baru tersebut adalah pekerja pembersih Wisma Atlet, serta dua orang lainnya yang habis melakukan perjalanan dari Inggris dan Amerika Serikat.

Ketiga pasien kasus Omicron tersebut hingga saat ini masih menjalani isolasi di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta. Pihak medis masih mengupayakan yang terbaik dalam penanganan kasus Covid-19, termasuk Varian Omicron.

Sejumlah kasus Omicron di Indonesia maupun di luar negeri menunjukkan kalau tingkat penularan varian baru ini sangatlah cepat. dr Siti Nadia Tarmidzi selaku Juru bicara program vaksinasi COVID-19 Kemenkes menyebutkan bahwa meskipun Omicron ini tidak memperparah kondisi pasien, tapi jika kasusnya mencapai puluhan ribu orang tentu akan menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan. Hal ini sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat, Inggris, serta Eropa. Bahkan, Belanda melakukan lockdown kembali.

Baca juga :  Makanan yang membantu Anda berkonsentrasi lebih baik di tempat kerja

Ditemukan saat Karantina, Menkes Pastikan Belum Menyebar

Kasus Omicron di Indonesia ditemukan saat karantina. Oleh karena itu, bisa dipastikan kalau varian baru ini belum tersebar. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Alasannya, kasus Omicron di Indonesia hanya ditemukan dalam lingkungan karantina RS Wisma Atlet saja. Sehingga, bisa dipastikan kalau varian ini belum tersebar ke luar.

Senada dengan Menkes, Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Jawa Bali turut menegaskan kalau kasus Omicron yang terdapat di Indonesia hanya terjadi di Wisma Atlet saja. Adapun kasus yang di Manado bukanlah merupakan Varian Omicron. Oleh karena itu, Luhut menyampaikan agar masyarakat tahu bahwa kasus Omicron hanya ada di Wisma Atlet saja.

Dalam konferensi pers PPKM yang diselenggarakan pada Senin (20/12/2021), Menkes Budi juga menegaskan bahwa semua kasus Omicron di Indonesia merupakan imported case atau kasus yang datang dari luar negeri.

Kasus paling pertama datang dari Nigeria pada 27 November dan langsung menjalani karantina. Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, bahwa kasus pertama Omicron ditemukan pada petugas kebersihan Rumah Sakit Wisma Atlet. Ternyata setelah ditelusuri, kasus tersebut berasal dari seorang wanita yang baru datang dari Nigeria pada 27 November 2021 lalu.

Baca juga :  5 Cara Merawat Rambut Keriting Agar Selalu Mengkilap

Skenario Tindakan Darurat Pemerintah Indonesia

Jika kasus Varian Omicron semakin memburuk di Indonesia, pemerintah bakalan mengambil tindakan darurat terkait hal tersebut.

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan dalam konferensi pers PPKM pada hari Senin (20/12/2021) bahwa pemerintah sudah mempersiapkan tindakan darurat jika terjadi 10 kasus per 1 juta penduduk per hari. Dengan kata lain, setara dengan 2.700 kasus per hari.

“Pengetatan lebih jauh akan dilakukan ketika tingkat perawatan RS dan kematian nasional maupun provinsi kembali mendekati threshold level 2,” ujar Luhut.

Demikian pula jika angka kematian dan rawat inap terus mengalami peningkatan, pemerintah bakalan menerapkan kebijakan aturan lebih tinggi dan lebih ketat. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat Indonesia memberikan perhatian terhadap hal ini. Dalam hal ini, kekompakan masyarakat yang tidak memandang suku dan pangkat sangat diperlukan.

  • Share

Leave a Reply