Waspada, 7 Titik Lengah Penyebab Tertular Omicron

  • Share

Sebagian orang merasa heran dan bingung saat dikonfirmasi positif tertular Omicron. Padahal dalam pandangannya, dia sudah melakukan protokol kesehatan seketat mungkin. Sayangnya, di tengah upaya yang ketat dalam menjaga prokes, ada beberapa titik lengah penyebab tertular Omicron yang tanpa sadar justru dilalaikan.

Titik Lengah Penyebab Tertular Omicron

Titik-titik itulah yang menjadi penyebab dia terkena Omicron. Oleh karena itu, sudah sepantasnya untuk mengetahui apa sajakah titik-titik tersebut. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.

Hindari 7 Titik Lengah Penyebab Tertular Omicron

1. Kumpul-kumpul

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok Penasihat Ilmiah Inggris untuk Keadaan Darurat (SAGE), ditemukan kalau potensi penularan Omicron sangat besar terjadi saat menghadiri pertemuan besar. Ironisnya, titik lengah akibat kumpul-kumpul bersama kerabat, teman, atau rekan kerja ini seringkali tidak disadari akibat merasa aman dan nyaman berada di dekat dari orang-orang yang dikenal.

2. Pergi Ngegym

Sebuah hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology menyebutkan kalau tempat paling berisiko terjadinya penularan tertular COVID-19 adalah gym. Pasalnya, gym merupakan area yang ramai namun berventilasi buruk.

Fakta di atas disampaikan oleh Dr Kirsten Bibbins-Domingo yang merupakan ketua departemen epidemiologi dan biostatistik di University of California-San Francisco. Dia juga menyebutkan kalau orang-orang akan kesulitan untuk memakai masker dalam ruangan gym.

Baca juga :  Praktik Joki Vaksin Terjadi di Semarang, Ditawari Upah Rp 500 Ribu

3. Naik Transportasi Umum

Salah satu titik rentan yang seringkali mengakibatkan penyebaran Omicron adalah transportasi umum. Berdasarkan hasil sebuah studi, diketahui kalau orang yang sering naik transportasi umum tertentu memiliki risiko 1,3 kali lebih besar terkena COVID-19 maupun Omicron dibandingkan yang tidak. Selain itu, bus dan taksi juga memiliki risiko penularan tertinggi. Hanya saja, para ilmuwan justru tidak menemukan kondisi tersebut pada pengguna kereta bawah tanah.

4. Stres

Pernahkah Anda menyangka kalau stres juga bisa menjadi titik lengah penularan COVID-19 termasuk Omicron. Fakta dalam sebuah studi yang dimuat di jurnal Annals of Behavioral Medicine, menyebutkan kalau orang-orang yang mengalami tingkat stres, kecemasan, maupun depresi justru memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar COVID-19.

5. Makan di Restoran dalam Ruangan

Sebagaimana yang diketahui bersama, para ahli sejak awal mengingatkan untuk tidak makan dalam sebuah ruangan seperti restoran dan semisalnya. Pasalnya, resiko penularan Covid-19 termasuk Omicron sangat tinggi, ditambah lagi dengan kondisi ventilasi yang buruk. Sayangnya, banyak orang tidak memahami pentingnya ventilasi yang baik dalam mencegah terpapar dari Covid-19.

Baca juga :  Makanan yang membantu Anda berkonsentrasi lebih baik di tempat kerja

6. Jenis Masker yang Digunakan

Sebagaimana yang diketahui bersama, penularan Covid-19 bisa dicegah dengan menggunakan masker.  Dalam prakteknya, masyarakat menggunakan berbagai jenis masker yang bisa didapatkannya. Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku untuk kasus Omicron.

Para ahli merekomendasikan untuk hanya menggunakan masker berkualitas tinggi seperti N95, KN95, atau KF94 untuk mencegah Omicron.  Sebab, masker yang lain hanya memiliki 35 persen efektifitas dalam memblokir partikel virus, temasuk Omicron. Jika memang masker N95, KN95, atau KF94 sulit didapatkan, dianjurkan untuk menggunakan masker bedah.

7. Berbelanja

Pernahkah Anda terpikir kalau kebiasaan berbelanja justru merupakan salah satu titik lengah penyebab tertular Omicron? Hal ini berdasarkan hasil sebuah studi baru Virus Watch Inggris. Dalam studi tersebut, dianalisa kalau risiko tertular COVID-19 saat berbelanja sangat besar. Tingkat risikonya 2,2 kali lebih besar tertular COVID-19 daripada mereka yang memilih belanja online.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk memilih ‘delivery’ dan menaruh paket belanjaan di depan rumah. Dengan begitu, kontak langsung lebih diminimalisir.

  • Share

Leave a Reply